Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ijazah Doa KH. Hasyim Muzadi

IJAZAH DOA PENOLAK BALA’

Almaghfurlah KH. Hasyim Muzadi

Zikir
Doa Nabi Yunus AS yang Diabadikan dalam al-Qur'an


Ijazah Doa

Jangan lupa membaca Surat al-Fath [48]: 1-5 setelah shalat Shubuh dan Maghrib.

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1) لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا (2) وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا (3) هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا (4) لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَكَانَ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا (5)
 

Sedangkan setelah shalat Zhuhur, untuk memperkokoh kecerdasan, hendaknya membaca al-Qur’an, sekalipun sedikit, seperti Surat al-Fatihah, al-Ikhlash dan al-Mu’awidzatain (al-Falaq dan al-Nas). Mengapa demikian?, karena potensi yang ada pada diri manusia itu kadang berkembang dan kadang menggenang. Sama-sama lulusan S1, ada mahasiswa yang berkembang dan ada yang pengangguran. Ada anak yang kepintarannya kelihatan tajam dan bisa menyelesaikan problematika; ada pula yang kepandaiannya tidak terasa. Jadi, ada faktor lain selain faktor ilmu, yaitu faktor kecerdasan.
 
Di samping kecerdasan, ada faktor lain, yakni pengembangan dan mengalirnya potensi tersebut sebagai solusi kehidupan. Dorongan mengembangkan dan mengalirkan potensi tidak cukup bermodalkan kepintaran saja, akan tetapi harus didorong bersama izin dan pertolongan Allah SWT. Oleh karena itu, jangan lupa membaca Surat al-Fath [48]: 1-5 setiap ba'da Shubuh dan Maghrib, sedangkan ba'da Zhuhur membaca al-Qur’an yang ringan atau sesuai kemampuan. Dengan demikian, mudah-mudahan potensi yang ada pada diri kita menjadi aktual, karena tidak menggenang. Kalau suatu ilmu menggenang, maka di samping tidak berkembang, ilmu tersebut akan membusuk di dalam diri kita.
 
Malam ini saya akan tambah satu doa lagi, karena hidup kita tidak cukup hanya bermodalkan potensi yang berkembang saja, melainkan juga membutuhkan ketahanan dalam menghadapi beban hidup, masalah hidup, fitnah hidup dan bencana hidup. Kehidupan ini sama artinya dengan kesulitan, sedangkan kemudahan itu berada di sela-sela kesulitan. Kita jangan membayangkan bahwa kemudahan hidup itu berdiri sendiri, karena kemudahan hidup itu berada di sela-sela kesulitan.
 
Dari kesulitan hidup, meningkat menjadi problema hidup. Kalau meningkat lagi, problema berubah menjadi fitnah. Kalau meningkat lagi, akan menjadi bencana yang disebut juhd al-bala', yaitu bencana yang tidak tertanggungkan lagi. Misalnya, seorang ibu membunuh anaknya. Tindakan sang ibu sebenarnya berangkat dari rasa kasih sayang yang keliru. Sang ibu merasa sayang kepada anaknya, agar jangan sampai menderita karena faktor ekonomi. Oleh karena itu, anaknya dibunuh. Itulah sebagian contoh juhd al-bala'. Juhd al-bala' ini bisa melanda siapa saja, tinggal menunggu ada atau tidaknya ketahanan seseorang di dalam menyangga juhd al-bala’ tersebut.
 
Sekarang saya akan memberi amalan doa, agar kita mempunyai kekuatan di dalam menyangga problema hidup atau untuk menghindari beban-beban berat dalam hidup dengan izin Allah SWT. Doanya adalah:
 
Pertama, Membaca Surat al-Fatihah yang ditujukan kepada: a) Rasulullah SAW (1 kali); b) Ayah (1 kali); c) Ibu (3 kali). Kedua, Membaca doa di bawah ini:

أَللَهُمَّ سَلِّمْنَا مِنْ أَفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْأَخِرَةِ، وَفِتْنَتِهِمَا، وَبَلِيَّتِهِمَا، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنِ. يَامَنْ أَجَابَ نُوْحًا فِيْ قَوْمِهِ، يَا زَائِدَ لِسَيِّدِنَا الْخِضِرِ فِيْ عِلْمِهِ، وَيَا مَنْ نَصَرَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَى أَعْدَائِهِ، وَيَا مَنْ رَدَّ سَيِّدَنَا يُوْسُفَ عَلَى سَيِّدِنَا يَعْقُوْبَ، يَامَنْ كَشَفَ ضُرَّ أَيُّوْبَ، يَامَنْ أَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا، يَامَنْ قَبِلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسَ ابْنَ مَتَّى، نَسْئَلُكَ اللَهُمَ يا ألله، يا ألله، يا ألله، بِأَسْرَارِ اَصْحَابِ هَذِةِ الدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ، أَنْ تَتَقَبَّلَ مَابِهِ دَعَوْنَاكَ، وَأَنْ تُعْطِيَنَا مَا بِهِ سَأَلْنَاكَ، أَنْجِزْلَنَا وَعْدَكَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ لِعِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ. لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ (11). وَصَلّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ، وَبَارِكْ وَسَلّمْ أَجْمَعِيْنَ.

 
Ya Allah, mohon selamatkanlah kami dari keburukan-keburukan dunia dan siksa di akhirat, fitnah-fitnah dan musibah-musibah di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Engau adalah Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Dzat Yang Maha Perkasa, Wahai Dzat Yang Maha Pengampun, Wahai Tuhan Semesta Alam.  Wahai Dzat yang mengabulkan (doa) Nabi Nuh atas kaumnya; Wahai Dzat memberi ilmu yang lebih kepada Nabi Khidhir; Wahai Dzat yang menolong Nabi Ibrahim dari (kepungan) musuh-musuhnya; Wahai Dzat yang telah mengembalikan Nabi Yusuf kepada Nabi Ya’qub; Wahai Dzat yang menyembuhkan (menghilangkan) penderitaan Nabi Ayyub; Wahai Dzat yang mengabulkan doa Nabi Zakariya; Wahai Dzat yang menerima tasbih Nabi Yunus ibnu Matta; Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Kami memohon kepada-Mu melalui rahasia para pemilik doa-doa yang mustajabah ini, semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami, semoga Engkau berkenan memberikan apa yang kami mohonkan, dan semoga Engkau berkenan memudahkan penyampaian janji-Mu kepada para hamba-Mu yang beriman. Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku benar-benar termasuk bagian dari orang-orang zhalim (11 kali). Semoga Rahmat yang agung, barakah dan keselamatan senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, Nabi yang Ummi. Begitu juga kepada para keluarga dan shahabat beliau seluruhnya.
 

Keistimewaan Nabi Khidhir AS

Ilmu Nabi Khidhir AS itu rangkap tiga. Beliau bisa mengetahui apa yang terjadi masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Sehingga ada anak yang dibunuh oleh beliau, padahal dia nggak salah apapun. Alasan beliau, anak itu kalau sudah besar nanti, akan menjadi orang kafir dan menjerumuskan kedua orangtuanya ke dalam kekafiran juga. Hal seperti ini tidak bisa ditiru. Oleh karena itu, kita jangan bergaya seperti Nabi Khidhir AS, karena kita tidak diberi ilmu yang lebih seperti itu. Yang demikian itu hanya untuk kita ketahui bahwa Allah SWT telah memberikan ilmu yang lebih kepada Nabi Khidhir AS.
 

Keistimewaan Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS ini lawannya adalah Raja Namrud. Kalau melawan seorang raja, tentu seluruh bala tentara di negara itu akan dikerahkan untuk menangkap Nabi Ibrahim AS. Ternyata, beliau masih bisa selamat atas pertolongan Allah SWT.
 

Keistimewaan Nabi Yusuf AS

Nabi Yusuf AS itu dibawa oleh saudara-saudaranya ke suatu hutan, lalu beliau dimasukkan ke dalam sumur. Ketika pulang, mereka membawa baju Nabi Yusuf AS yang diolesi darah binatang dan mengatakan kepada Nabi Ya’qub AS bahwa Nabi Yusuf AS mati dimakan serigala. Nggak tahu bagaimana, ada sekelompok kafilah yang melewati sumur itu, lalu mereka bermaksud mengulurkan timba untuk mengambil air. Setelah ditarik, kok rasanya berat banget. Ternyata timba itu digandoli (dipegangi) oleh Nabi Yusuf AS. Setelah itu beliau dibawa ke kota Fusthath (Kairo) dan dijual kepada salah seorang penguasa Mesir saat itu. Nabi Yusuf AS itu ngganteng (tampan) sekali. Istilahnya, kalau nggantengnya (ketampanan) orang sedunia ini dibagi menjadi dua, maka yang separuh itu milik Nabi Yusuf AS, sedangkan yang separuh lagi dibagi untuk orang sedunia. Jadi, wajah Nabi Yusuf AS tampak bersinar. Sekarang kadang-kadang ada anak yang bernama Yusuf, akan tetapi ireng gak tahu sikatan (hitam, tidak pernah sikat gigi). Itu namanya ”pencemaran nama baik”. Mungkin orang tuanya tafa'ulan (mengharapkan sesuatu dari hal-hal yang positif), mudah-mudahan anaknya tampan dan baik seperti Nabi Yusuf AS, tapi ya berhenti sampai pada mudah-mudahan saja.
 
Penguasa Mesir yang membeli Nabi Yusuf AS mempunyai seorang selir bernama Zulaikha. Setelah Nabi Yusuf AS tumbuh dewasa, Zulaikha kesengsem (jatuh cinta) kepada beliau, sehingga memaksa untuk melakukan perzinahan. Akan tetapi, Nabi Yusuf AS menolaknya. Tanda bahwa Nabi Yusuf AS tidak mau melakukan perzinahan adalah baju beliau yang robek adalah sebelah belakang. Ini berarti beliau membelakangi Zulaikha, lalu baju beliau ditarik Zulaikha. Namun kalau sekarang, ada orang namanya Yusuf yang diajak berzina oleh wanita yang cantik, maka kira-kira apakah baju yang robek itu bagian depan atau bagian belakang? Atau justru merobekkan diri saja?. Karena menolak, akhirnya Zulaikha benci dan dendam kepada Nabi Yusuf AS, sehingga beliau dilaporkan kepada suaminya yang menjadi penguasa. Lalu Nabi Yusuf AS dimasukkan ke penjara.
 
Ketika Nabi Yusuf AS berada di dalam penjara, sang raja bermimpi ada tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan 7 (tujuh) ekor sapi yang kurus. Singkat cerita, mimpi itu kemudian ditafsirkan Nabi Yusuf AS bahwa di Mesir nanti akan terjadi bencana kelaparan selama 7 (tujuh) tahun. Selanjutnya Nabi Yusuf AS dikeluarkan dari penjara untuk kemudian diangkat sebagai Menteri ”Bulog”. Pada masa kelaparan itu, orang-orang berbondong-bondong meminta jatah makanan, termasuk saudara-saudara Nabi Yusuf AS. Mereka datang ke Fusthath karena diperintahkan ayah mereka, yaitu Nabi Ya’qub AS.
 
Setelah Nabi Yusuf AS mengenali mereka, maka beliau mempunyai siasat untuk membuat adik kandung beliau yang bernama Bunyamin tetap di istana. Akhirnya beliau memerintahkan pegawainya untuk memasukkan benda berharga ke dalam kantong milik adik kandung beliau, tanpa sepengetahuan saudara-saudaranya yang lain. Kemudian ketika mereka mau pulang, mereka diperiksa satu-persatu. Tentu saja di dalam kantong milik Bunyamin ditemukan barang berharga milik Nabi Yusuf AS, dan hal itu dijadikan sebagai alasan untuk menahannya.
 
Akhirnya, pada saat Nabi Yusuf AS bertemu dengan ayah beliau, Nabi Ya’qub AS, maka beliau meletakkan baju beliau ke muka Nabi Ya’qub AS yang menjadi tuna netra karena terus-menerus menangis. Setelah itu, Nabi Ya'qub AS sembuh dan bisa melihat seperti sedia kala. Kalau menurut hitungan rasional, Nabi Yusuf AS tidak mungkin bisa kembali kembali kepada ayah beliau, karena liku-liku hidupnya sedemikian rupa. Namun kenyataannya, beliau bisa berjumpa lagi dengan Nabi Ya’qub AS.
 

Keistimewaan Nabi Ayyub AS
 

Sepanjang hidupnya, Nabi Ayyub AS menderita sakit terus-menerus. Sakit yang beliau derita adalah sakit yang dibenci masyarakat, misalnya sakit kusta, sehingga beliau merupakan nabi yang tersingkir dari masyarakatnya, karena masyarakat tidak mau dekat-dekat dengan beliau yang berpenyakit. Menjelang usia tua, Nabi Ayyub AS disembuhkan. Saya sendiri sempat melihat belumbang atau kolam tempat mandinya Nabi Ayyub AS yang menjadi lantaran beliau sembuh. Tempatnya berada di sebelah utara Damaskus. Di sana juga ada kuburan Nabi Ayyub AS dan ada belumbang (kolam)-nya. Sampai sekarang, belumbang itu masih terisi air, namun airnya keruh dan kelihatan tidak terawat. Tapi katanya, jika ada orang mengambil air di situ, airnya bisa digunakan menyembuhkan penyakit. Ibunya anak-anak (istri beliau, Hj. Mutammimah Hasyim) juga membawa air dari sana, tapi ternyata tidak bisa menyembuhkan penyakitnya. Kalaupun sembuh, sebenarnya Allah SWT yang memberikan kesembuhan, bukan karena airnya, akan tetapi karena  izin Allah SWT.
 
Di dekat belumbang Nabi Ayyub AS, ada tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW ketika pergi ke Syam (Syiria) sebelum diangkat menjadi nabi. Beliau pernah berangkat ke Syam untuk ikut berdagang bersama Abu Thalib. Tempat duduknya unta milik Rasulullah SAW masih ada di sana. Pada saat itu, di sana ada seorang pendeta yang bernama Bahirah atau Buhairah, dan di dekat situ memang ada gereja. Buhairah atau Bahirah inilah yang mengatakan bahwa Muhammad ibn Abdillah ini adalah anak yang mau menjadi nabi terakhir, karena pendeta itu melihat cap kenabian di punggung Muhammad bin Abdillah. Berita tentang nabi terakhir ini tertera di dalam Injil. Nah, Buhairah ini sangat sayang kepada Nabi SAW dan mempersilahkan beliau tidur di rumahnya, akan tetapi Nabi SAW tidak mau. Oleh karenanya, orang Kristen itu ada dua jenis: Orang Kristen yang membenci Islam sebagaimana orang Yahudi. Inilah yang paling sering dipidatokan, sebagaimana keterangan dalam Surat al-Baqarah [2]: 120,
 
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah, itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya, jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu (Q.S. al-Baqarah [2]: 120).
 
Jenis kedua adalah orang Kristen yang menyayangi orang Islam sebagaimana dijelaskan dalam Surat al-Ma’idah [5]: 82,
 
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang berkata: ”Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri (Q.S. al-Ma’idah [5]: 82).
 
Kalau orang Kristen itu baik, maka dia memang baik betul. Namun, ada juga orang Kristen yang selalu bikin perkara (masalah) terhadap orang Islam. Hanya saja, Surat al-Maaidah [5]: 82 ini jarang dipidatokan, karena yang sering dipidatokan adalah Surat al-Baqarah [2]: 120, mengingat jumlah orang Kristen yang sayang kepada orang Islam itu memang sedikit.
 
Pemilik tanah yang akan menjadi Pondok Al-Hikam di Depok adalah Bu Artani yang merupakan seorang Katholik saleh dan berbudi luhur. Dia mau menjual tanahnya kepada saya, karena tahu kalau saya mau bikin pesantren, bahkan saya dikasih harga murah, yaitu Rp. 225.000 per meter, dan boleh nyicil (mengangsur) semaunya. Ada juga Haji yang untuk membeli tanahnya saja angele (sulitnya) setengah mati. Tanah itu seluas 1,7 hektare, tapi mempunyai 7 (tujuh) sertifikat, sehingga pajak PBB-nya lebih murah. Kelihatannya, Allah SWT telah menggiring dia ke arah Surat al-Ma’idah [5]: 82 di atas. Anehnya, kalau dia mau nagih sisa kekurangannya, terlebih dulu dia membawa kue dan makanan. Itu adalah tanda kalau dia mau nagih. Baik yang laki-laki maupun yang perempuan, sama-sama sopannya. Ketika saya sakit, dia sungguh-sungguh mencarikan orang yang bisa menyembuhkan, karena dokter sudah angkat tangan untuk menangani penyakit saya. Sekarang harga tanah tersebut adalah Rp. 1.500.000 per meter. Kalau mau mbeling (nakal), bisa saja tanah itu saya jual dan memperoleh banyak keuntungan. Memang tanah itu lokasinya sangat strategis, yaitu dekat Universitas Indonesia (UI). Dari sini bisa disimpulkan bahwa ada orang Kristen yang baik kepada orang Islam.
 

Keistimewaan Nabi Zakariya AS

Nabi Zakariya AS sudah tuyuk-tuyuk (lanjut usia), tapi tidak mempunyai anak. Beliau berdoa supaya diberi keturunan. Akhirnya beliau dikaruniai putra, Nabi Yahya AS, pada saat beliau berada pada usia yang sangat tua, yang menurut ukuran biasa sudah tidak mungkin mempunyai keturunan.
 

Keistimewaan Nabi Yunus AS

Nabi Yunus AS selama 11 (sebelas) tahun berada di dalam perut ikan, kemudian dikembalikan lagi ke tepi pantai. Mestinya dalam waktu selama itu, beliau sudah menjadi kotoran ikan. Akan tetapi, ternyata tidak demikian.
 

Keistimewaan Doa


Doa di atas dipakai dalam keadaan kepepet (terjepit) pribadi maupun kepepet (terjepit) kolektif. Hari ini kita terkena kepepet kolektif, yaitu bencana terjadi di mana-mana, bahkan halilintar pun ’sudah dipanggil’ oleh Allah SWT. Tempo hari saya bilang, ”hanya tinggal halilintar yang belum dipanggil oleh Allah SWT”. Sekarang halilintar sudah datang. Istana Pagar Uyung itu terbakar karena halilintar, bukan karena api. Kebetulan di dekat istana itu ada tanah longsor, dan tanah longsor itulah yang menelan korban 70 jiwa. Jadi, sekarang semuanya sudah datang: air dari laut, air dari darat, air dari langit, gempa bumi, api, angin, halilintar, lumpur, dan sebagainya.   
 
Ketika saya mengisi ceramah di Yogjakarta sampai pukul 14.00 WIB; pada pukul 15.30 WIB, di sana ada angin lesus (topan). Anehnya, angin lesus ini cuma mengambil kapnya rumah-rumah, sedangkan kusennya tidak diambil. Rupanya ”pesanan dari sana” (perintah Allah SWT) memang cuma untuk mengambil kap-kapnya saja. Ada sekitar 1.250 rumah di daerah Lempuyanan yang berada di dalam kota, yang gentingnya hilang. Yang saya heran, genting itu tidak diketahui di mana jatuhnya. Padahal genting tersebut berasal dari seribu rumah lebih; sehingga jumlahnya sangat banyak, cukup untuk membuat pabrik genting. Peristiwa itu terjadi hanya dua jam setengah, setelah saya pergi meninggalkan Yogyakarta.
 
Pada waktu Pak Din Syamsudin terkena musibah di Yogyakarta, saya sendiri baru satu jam meninggalkan kota Yogyakarta. Saya berangkat pukul 06.00 WIB, sedangkan  peristiwa itu terjadi pada pukul 07.00 WIB. Jadi, saya itu selip-selipan (berkejaran) terus-menerus dengan bencana. Demikian juga ketika terjadi peristiwa patahnya pesawat Adam Air di bandara Juanda. Saya sendiri baru mendarat di sana dua jam sebelumnya. Oleh karena itu, saya sudah pasrah kepada Allah SWT, karena kalau naik pesawat, ada kemungkinan pesawatnya jatuh; naik kapal, ada kemungkinan kapalnya tengelem; naik sepur (kereta api), kemungkinan sepur-nya anjlok; dan kalau pun tinggal di rumah, bisa jadi akan kelongsoran (terkena tanah longsor). Jadi, sekarang ini seolah-olah nggak ada tempat yang aman bagi kita.
 
Doa di atas supaya dibaca setiap hari, karena bencana ini belum ada tanda-tanda berhenti. Baca terus doa ini setelah membaca Surat al-Fatihah dan Surat al-Fath [48]: 1-5. Sekarang doanya didobeli, minta jalan dan minta selamat. Jangan sampai ada rasa kesombongan di antara kita ketika meminta semua itu. Jangan ada rasa kesombongan terhadap Allah SWT dan jangan ada yang merasa bisa mengatasi sendiri kondisi ini dengan tanpa izin Allah SWT.
 
Sekarang ini, kita berdoa sebisa-bisanya. Kenapa?, karena sekarang ini banyak orang berdoa, akan tetapi doanya tidak mandi (mustajab), sedangkan orang-orang yang doanya mandi (mustajab), belum bersedia mendoakan semuanya. Orang-orang yang istighatsah dan zikir, mereka itu sulit diterima doanya, karena apa yang mereka ucapkan tidak sama dengan apa yang mereka lakukan. Mereka berzikir, tapi korupsi dan kezhaliman jalan terus. Sementara itu, orang yang muhaqqiq (terpercaya) dan doanya mustajab, untuk sementara waktu menunda doa, menunggu orang-orang sadar bahwa semua ini adalah hukuman Allah SWT. Oleh karena itu, dalam doa di atas, kita juga mendoakan kaum mukminin (umat muslim).
 
Indonesia saat ini benar-benar sedang dihajar oleh Allah SWT. Kenapa?, karena kita sebagai orang Islam ini tidak pantas dengan ke-Islam-annya. Kan saya sudah cerita, bagaimana Palestina dihajar seperti itu, disebabkan syarat-syarat kemenangan masih belum dipenuhi. Maka dari itu, kita harus menjaga diri. Mohon saya didoakan terus, karena saya tidak pernah berhenti untuk pergi ke mana-mana, dan hal itu memang tidak bisa saya hindari. Misalnya, nanti saya harus mengikuti konferensi internasional tentang Syi’ah dan Sunni di Jakarta, lalu pergi ke Moskow, kemudian kembali lagi ke Malang, dan seterusnya.
 
Kalau saya naik pesawat Garuda, saya cukup membaca Surat Al-Fatihah; kalau naik pesawat Sriwijaya, saya tambah dengan shalawat; dan kalau naik pesawat Adam Air, saya tambah lagi dengan Hizib Nashar. Kenapa demikian?, karena di Indonesia ini, yang senior itu bukan pilotnya, melainkan pesawat-pesawatnya. Di samping karena adzab Allah SWT, di situ juga ada common human error (kesalahan manusia yang merata). Semua ini untuk mengingatkan kita semua.
 
Kita jangan habis-habisnya mendoakan orangtua, terutama pada saat-saat seperti ini, di samping kita harus tetap menyambung hubungan ruh dengan orangtua. Orangtua sudah bekerja dengan keringat bercucuran untuk mencari uang demi anak-anaknya. Oleh karena itu, anak-anak harus mengerti semua itu, jangan hidup semaunya!.