Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alala Tanalul-'Ilma: Kidung Pendidikan Islam



Dr. Rosidin, M.Pd.I


Kidung Pendidikan Islam
Cover Kitab Alala Tanalul-'Ilma


Modal Pendidikan

أَلاَ لاَ تَنَـالُ الْعِلْـمَ إِلاَّ بِسِتَّـةٍ * سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانِ

Ingatlah, engkau tidak akan sukses meraih ilmu, kecuali dengan enam (hal) * saya akan menjelaskan seluruhnya secara gamblang.

ذُكَـاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ * وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانِ

(1) Cerdas (berakal); (2) Antusias (hobi belajar); (3) Sabar (gigih dan tabah); (4) Biaya (sarana-prasarana) * (5) Bimbingan guru; (6) Waktu lama.
  

Lingkungan Pendidikan

عَنِ الْمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ * فَإِنَّ الْقَرِيْنَ بِالْمُقَارِنِ يَقْتَدِيْ

Jangan engkau bertanya tentang seseorang secara langsung, melainkan tanyalah tentang teman dekatnya * karena seseorang itu akan mengikuti (sikap dan perilaku) teman-teman dekatnya.

فَإِنْ كَـانَ ذَا شَـرٍّ فَجَنِّبْهُ سُرْعَةً * وَإِنْ كَانَ ذَا خَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَدِيْ

Jika ada seseorang yang buruk (sikap dan perilakunya), maka segera jauhi secepatnya * Jika ada seseorang yang baik (sikap dan perilakunya), maka bertemanlah dengannya, niscaya engkau akan memperoleh petunjuk.


Motivasi Pendidikan

تَعَلَّـمْ فَإِنَّ الْعِلْـمَ زَيْنٌ لِأَهْلِـهِ * وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ

Tuntutlah ilmu, karena ilmu adalah perhiasan bagi pemiliknya * keutamaan serta indikator (tanda) segala hal yang terpuji.

وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُـلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً * مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبَحْ فِيْ بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ

Hendaknya engkau selalu menambah ilmu setiap hari * dan menyelamlah di (luas dan dalamnya) samudera ilmu.


Keutamaan Pendidikan Agama Islam

تَفَقَّـهْ فَإِنَّ الْفِقْهَ أَفْضَـلُ قَائِـدِ * إِلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَأَعْدَلُ قَاصِدِ

Belajarlah Fikih, karena sesungguhnya Fikih itu pemandu yang paling utama * menuju kebaikan dan ketakwaan, serta tujuan yang paling lurus.

هُوَ الْعِلْمُ الْهَادِيْ إِلَى سُنَنِ الْهُدَى * هُوَالْحِصْنُ يُنْجِيْ مِنْ جَمِيْعِ الشَّدَائِدِ

Fikih adalah ilmu yang mengantarkan pada jalan-jalan hidayah * dan benteng yang melindungi (pemiliknya) dari segala kesulitan.

فَإِنَّ فَقِيْـهًا وَحِـدًا مُتَوَرِّعًـا * أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدِ

Sesungguhnya seorang ahli Fikih yang wira’i (menjaga diri dari perkara haram) * lebih sulit (ditaklukkan) oleh setan, dibandingkan seribu ahli ibadah (yang tidak ahli Fikih).


Keseimbangan Ilmu dan Amal

فَسَـادٌ كَبِيْـرٌ عَالِـمٌ مُتَهَتِّكٌ * وَأَكْبَرُ مِنْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ

Sebuah tragedi besar, jika orang berilmu tidak mengamalkan ilmunya * dan tragedi yang lebih besar adalah orang bodoh yang beramal (tanpa ilmu).

هُمَـا فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ * لِمَنْ بِهِمَا فِيْ دِيْنِهِ يَتَمَسَّكُ

Keduanya merupakan fitnah yang besar di dunia * bagi orang yang berpegang teguh kepada keduanya dalam urusan agama.

تَمَنَّيْتَ أَنْ تُمْشِيْ فَقِيْهًا مُنَاظِرًا * بِغَيْرِعَنَاءٍ وَالْجُنُوْنُ فُنُوْنُ

Engkau bermimpi menjadi ahli Fikih yang cemerlang * dengan tanpa bersusah payah (mempelajarinya). Sinting memang bermacam-macam (seperti orang bermimpi menjadi ahli Fikih, namun tidak mau bersusah payah mempelajarinya).

وَلَيْسَ اكْتِسَابُ الْمَالِ دُوْنَ مَشَقَّةٍ * تَحَمَّلُهَا فَالْعِلْمُ كَيْفَ يَكُوْنُ

Tidak mungkin memperoleh harta tanpa (disertai) kesulitan * yang harus dipikul; maka bagaimana mungkin ilmu diraih tanpa kesulitan?.


Keutamaan Ahli Ilmu

إِذَا تَمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ كَلاَمُهُ * وَأَيْقِنْ بِحُمْقِ الْمَرْء إِنْ كَانَ مُكْثِرًا

Ketika akal seseorang telah sempurna (ahli ilmu), maka sedikit bicaranya * Dan yakinlah atas kedunguan seseorang, jika dia banyak bicara.

يَمُوْتُ الْفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِنْ لِسَانِهِ * وَلَيْسَ يَمُوْتُ الْمَرْءُ مِنْ عَثْرَةِ الرِّجْلِ

Orang bisa mati karena tersilap lidahnya * namun dia tidak akan mati karena terpeleset kakinya.

فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْهِ تَرْمِيْ بِرَأْسِهِ * وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَنِ الْمَهْلِ

Tersilap lidah bisa mengundang lemparan (batu) di kepalanya * sedangkan terpeleset kaki perlahan-lahan akan sembuh.

أَخُوْ الْعِلْمِ حَيٌّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ * وَأَوْصَالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْمُ

Orang yang berilmu itu serasa “hidup” setelah wafatnya * meskipun tulang-belulangnya sudah terkubur di dalam tanah.

وَذُوْا الْجَهْلِ مَيْتٌ وَهْوَ يَمْشِى عَلَى الثَّرَى * يُظَنُّ مِنَ الْأَحْيَاءِ وَهُوَ عَدِيْمُ

Orang bodoh itu serasa “mati”, meskipun dia masih berjalan di atas bumi * Dikira dia masih “hidup”, padahal dia itu bagaikan orang “mati” (tiada berguna sama sekali).


Tips Menjadi Ahli Ilmu

لِكُلٍّ إِلَى سَأْوِ الْعُلَى حَرَكَاتُ * وَلَكِنْ عَزِيْزٌ فِي الرِّجَالِ ثَبَاتُ

Setiap orang berhasrat meraih derajat luhur * namun sedikit sekali orang yang menetapi jalannya (menuju derajat luhur).

إِذَا كُنْتَ فِيْ قَوْمٍ فَصَاحِبْ خِيَارَهُمْ * وَلاَ تَصْحَبِ الْأَرْدَى فَتَرْدَى مَعَ الرِّدَى

Jika engkau bersama suatu kaum, maka bersahabatlah dengan orang yang mulia di antara mereka * Dan jangan engkau bersahabat dengan orang yang hina, karena engkau akan direndahkan bersama orang-orang yang hina.


Peran Guru dan Orangtua

أُقَدِّمُ أُسْتَاذِيْ عَلَى نَفْسِ وَالِدِيْ * وَإِنْ نَالَنِيْ مِنْ وَالِدِيْ اَلْفَضْلُ وَالشَّرَفْ

Aku lebih mengutamakan guruku, dibandingkan orangtuaku * meski aku meraih keutamaan dan kemuliaan dari orangtuaku.

فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ * وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ

Karena guru adalah pendidik (pemelihara) jiwaku, dan jiwa itu (ibarat) permata * Sedangkan orangtua adalah pendidik (pemelihara) ragaku, dan raga itu ibarat kulit kerang.

رَأَيْتُ أَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ * وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ

Aku yakin dengan seyakin-yakinnya terhadap hak guru * dan mengharuskan setiap umat muslim agar menjaganya (hak guru).

لَقَدْ حَقَّ اَنْ يُهْدَى إِلَيْهِ كَرَامَةً * لِتَعْلِيْمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ أَلْفُ دِرْهَمِ

Sungguh guru itu berhak diberi hadiah sebagai tanda penghormatan * atas pengajaran satu huruf (ilmu), dengan seribu dirham (uang perak).


Perjuangan Meraih Ilmu

أَرَى لَكَ أَنْ تَشْتَهِى أَنْ تُعِزُّهَا * فَلَسْتَ تَنَالُ الْعِزَّ حَتَّى تُذِلَهَا

Aku melihatmu berhasrat meraih kemuliaan * engkau tidak akan meraih kemuliaan sebelum merasakan kehinaan.

إِذَا سَاءَ فِعْلُ الْمَرْءِ سَاءَ ظُنُوْنُهُ * وَصَدَّقَ مَا يَعْتَادُهُ مِنْ تَوَهُّمِ

Jika perilaku seseorang itu buruk, maka buruk pula prasangkanya (suuzhan) * Sedangkan prasangka buruk itu biasanya menjadi kenyataan.


Tiga Tingkatan Manusia (Senior; Junior; Sejawat)

فَمَا النَّاسُ إِلاَّ وَاحِدٌ مِنْ ثَلاَثَةٍ * شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ

Manusia pasti menyandang salah satu dari tiga sifat * (yaitu) lebih mulia, lebih hina dan setara.

فَأَمَّا الَّذِيْ فَوْقِي فَأَعْرِفُ قَدْرَهُ * وَأَتْبَعُ فِيْهِ الْحَقَّ وَالْحَقُّ لاَزِمُ

Terhadap orang yang di atasku (lebih mulia), maka aku mengakui derajatnya * dan mengikutinya dalam hal kebenaran, karena kebenaran adalah kewajiban.

فَأَمَّا الَّذِيْ مِثْلِيْ فَإِنْ زَلَّ  أَوْهَفَا * تَفَضَّلْتُ إِنَّ الْفَضْلَ بِالْفَخْرِ حَاكِمُ

Terhadap orang yang setara denganku, maka jika dia tersilap atau berbuat salah * aku akan mengingatkannya, karena mengingatkan itu lebih utama dibandingkan kebanggaan (yakni merasa dirinya lebih baik dari temannya).

فَأَمَّا الَّذِيْ دُوْنِيْ فَأَحْلَمُ دَائِبًا * أَصُوْنُ بِهِ عِرْضِيْ وَإِنْ لاَمَ لاَئِمُ
Terhadap orang yang lebih rendah dariku, maka aku akan bersikap santun (menahan amarah) * aku akan menjaga harga diriku terhadapnya, meskipun ada orang mencerca.


Menjauhi Pelaku dan Perbuatan Negatif

دَعِ الْمَرْءَ لاَ تُجِزْ عَلَى سُوْءِ فِعْلِهِ * سَيَكْفِيْهِ مَا فِيْهِ وَمَا هُوَ فَاعِلُهُ

Abaikan dan jangan membalas keburukan perilaku seseorang * lambat laun dia akan merasa cukup dan menghentikan apa yang selama ini dia perbuat.

أَلَيْسَتْ مِنَ الْخُسْرَانِ أَنَّ لَيَالِيَا * تَمُرُّ بِلاَ نَفْعٍ وَتُحْسَبُ مِنْ عُمْرِيْ

Bukankah suatu kerugian (besar), ketika hari-hari * berlalu tanpa manfaat, namun dihitung sebagai umur (yang mengurangi jatah usia seseorang).


Rihlah Ilmiah (Study Tour)

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا * وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
Belajarlah, karena manusia itu tidak dilahirkan dalam keadaan pandai * seorang ahli ilmu tidak pernah sama dengan orang yang bodoh.

تَعَزَّبْ عَنِ الْأَوْطَافِ فِيْ طَلَبِ الْعُلاَ * وَسَافِرْ فَفِي الْأَسْفَارِ خَمْسُ فَوَائِدَا

Menjauhlah (berhijrahlah) dari daerahmu demi mencari keluhuran * dan mengembaralah, karena dalam pengembaraan itu terdapat lima manfaat.
  
تَفَرُّجُ هَمٍّ وَاكْتِسَابُ مَعِيْشَةٍ * وَعِلْمٌ وَأَدَابٌ وَصُحْبَةُ مَاجِدِ

Lenyapnya kesusahan; kemudahan rezeki * ilmu, tata krama dan teman yang mulia.

وَإِنْ قِيْلَ فِي الْأَسْفَارِ ذُلٌّ وَعُزْبَةٌ * وَقَطْعُ فَيَافٍ وَارْتِكَابُ شَدَائِدَا

Meskipun ada yang menyebut bahwa dalam pengembaraan itu terdapat kehinaan dan pengasingan * melanglang buana dan mengalami sengsara.

فَمَوْتُ الْفَتَى خَيْرٌ لَهُ مِنْ حَيَاتِهِ * بِدَارِ هَوَانٍ بَيْنَ وَاشٍ وَحَاسِدٍ

Kematian seseorang lebih baik daripada kehidupannya * di daerah yang dihuni pengadu domba (provokator) dan penghasut (iri hati).

Wallahu A'lam bi al-Shawab.

Singosari, 5 November 2017